Wabah Virus Corona

Wabah Virus Corona

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Covid yang datang dari China ini sudah meluas ke berbagai penjuru dunia. Termasuk ke Negara tercinta kita ini, Indonesia. Covid 19 ini membuat kita gregetan, bagaimana tidak? Covid19 ini makin hari terus meningkat dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial. Ke kesehatan bisa mematikan, ke ekonomi bisa berakibat fatal. Banyak yang teriak ingin lockdown, tanpa memikirkan nasib masyarakat yang lain yang ekonominya yang sulit, yang bisa jadi malah semakin down. Ditambah dengan masih minimnya orang-orang dalam bersolidaritas dan mementingkan kepentingan bersama. Masker ditimbun, sembako ditimbun, bagi orang yang lebih dari cukup terjadi panic buying. Yang tidak punya uang bisa apa?

Bahkan APD yang dibutuhkan oleh tenaga medis, malah dipakai untuk shopping karena mereka mampu membeli dan yang berwenang kurang kontrol. Pemerintah sudah bagus menggelontorkan dana sampai ratusan triliun untuk mengatasi fenomena ini. Cara ini efektif untuk jangka pendek, tetapi dampak sosialnya bisa saja manjang. Tetap upaya pemulihan ini juga harus melihat ke depan. Lapangan pekerjaan khususnya. Ada banyak sekali masyarakat “lapisan bawah” yang kehilangan pekerjaannya karena pandemik ini. Melihat masyarakat pedesaan contohnya, ketika mereka mendengar intruksi dari pemerintah untuk stay home, mereka tidak mendengarkannya karena jika mengikuti aturan pemerintah maka mereka tidak dapat bekerja untuk menafkahi keluarganya.

Persoalan COVID19 ini, di daerah pedalaman yang memiliki spiritual tinggi dan kepercayaan mereka terhadap agama sangat tinggi. Mereka beranggapan bahwa COVID ini tidak perlu ditakuti sampai menutup mesjid, meniadakan shalat jumat terlebih dahulu, dan menutup sektor sektor lainnya.  Bahkan mekkah pun menjadi sperti tidak berpenghuni karena covid ini. Dan semua lapisan masyarakat dihimbau untuk stay di rumah masing-masing guna menimalisir penyebaran virus ini.

Dan jika dilihat dalam segi agama, karantina ini sudah ada sejak zaman Nabi. Dulu di era Nabi Muhammad penyakit juga pernah menjangkiti Madinah, Arab Saudi. Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya untuk tidak berada dekat dengan wilayah yang sedang terkena wabah. Dan melarang orang yang berada di daerah itu untuk keluar dari wilayahnya. Seperti diriwayatkan dalam hadits:

“Jika kamu mendengar wabah disuatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu  berada, maka jangan tinggalkan temapt itu.” (HR. Bukhari)

Sikap kita ketika menghadapi pandemik ini tertulis dalam Al Quran Surat at-Taghabun ayat 11:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”

Rangkaian ayat ini memerintahkan kita untuk sabar, senantiasa taat kepada Allah serta bertawakal kepada-Nya ketika tertimpa musibah dan yang saat ini kita hadapi adalah wabah virus Corona.. Akan tetapi, esensi tawakal adalah memasrahkan hasil sebuah perkara kepada Allah setelah kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Rasulallah selalu memerintahkan kita untuk berusaha sekeras tenaga dan memasrahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Mengikuti seluruh petunjuk dari pemerintah dalam mencegah penularan virus Corona adalah sebuah kewajiban bagi kita semua.

Yuk jaga diri, jaga jarak, dan jaga keluarga kita dari wabah corona! Bekerja dari rumah, belajar di rumah adalah bagian dari ikhtiar, supaya virus ini bisa teratasi dan dikendalikan, tidak semakin menyebarluas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESIAPSIAGAAN BENCANA

PENILAIAN RESIKO BENCANA

Jenis dan Karakteristik Ancaman Bencana