Fenomena Bahasa "Gado-Gado" ala Anak Jaksel

Kalian nyadar gak sih belakangan ini banyak banget kata-kata baru yang beredar di media sosial? Entah itu di Facebook, Twitter maupun di Instagram.

"literally", "basically", "which is" bla bla bla..

Itulah beberapa kata yang belakangan ini menjadi perbincangan di dunia medsos, lalu mereka menyebutnya dengan bahasa ala Anak Jaksel. Karena memang kebanyakan yang menggunakannya anak Jaksel. Bahasa anak Jaksel ini merupakan bahasa campuran bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dalam satu kalimat.
Contohnya gini: "Gila sih ini rotinya enak banget paraaah! Which is ini tuh worth banget sama harganya." atau ada juga yang kaya gini "Actually ya guys gua suka banget sama tempatnya dan nyaman banget!" dan ada lagi yang kaya gini "Literally gua tuh nggak bisa kalo harus kaya gini ya!" dan masih banyak lagi deh. Mungkin kalian juga sering denger kalimat-kalimat seperti itu, apalagi kalian yang sering stalking instastory-nya para selebgram. Iya kan? Haahahah..

Dan kalian tahu apa kira-kira penyebab mereka mencampuradukkan bahasa seperti itu?
Penyebab gaya bahasa seperti itu bisa jadi karena orang yang bicara dengan kalimat itu dia sudah lama tinggal di luar negeri dan sudah terbiasa bahasa asing atau bisa jadi juga dia sudah terbiasa bergaya bahasa seperti itu di lingkungan bekerja atau di tempat nongkrongnya, sehingga pada akhirnya gaya bahasa itu menjadi suatu identitas diri mereka.
Dan mungkin biar kelihatan keren juga. Bisa jadi kan?
Kalian biasa menggunakan bahasa seperti itu atau bahasa yang biasa-biasa saja, nih?

Sebenarnya tidak ada salahnya juga jika anak millenial ini mengenal bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa lainnya, malah menjadi nilai plus. Tetapi akan lebih baik jika anak millenial ini jangan sampai merusak bahasa Indonesia sendiri. Jangan samapi karena kebiasaan mencampur adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahasa kebangsaan kita lama-lama tergerus dan terlupakan. Jangan sampai ya, guys!

Diharapkan orang-orang yang biasa menggunakan bahasa anak Jaksel ini bisa menempatkan diri pada situasi mana dia harus menggunakan bahasa "gado-gado" ini dan di situasi mana yang dia harus menggunakan bahasa baku.

Ayo kita utamakan bahasa Indonesia!
Bangga berbahasa Indonesia!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESIAPSIAGAAN BENCANA

PENILAIAN RESIKO BENCANA

Jenis dan Karakteristik Ancaman Bencana