Tergesernya Kesetiaan Berbahasa Indonesia di Kalangan Millenial


Bahasa adalah simbol dari suatu negara dan merupakan unsur  vital dalam berkomunikasi.setiap manusia yang berinteraksi dan berkomunikasi sudah pasti menggunkan bahasa. Bahasa tidak selalu berupa sesuatu yang diucapkan, melainkan ada juga bahasa tubuh atau bahasa isyarat. Bahasa sangat beragam, termasuk di Indonesia yang kaya akan bahasa. Setiap daerah memiliki bahasanya masing-masing. Tetapi meihat kondisi penggunaan bahasa pada saat sekarang ini sudah pada tahap mengkhawatirkan.
Menurut Thomas Lickona, salah satu tanda kemunduran peradaban suatu bangsa adalah penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk. Bagaimana bisa suatu bangsa maju jika rakyatnya saja sudah tidak ada minat dalam menggunakan bahasanya sendiri. Dalam era globalisasi ini merupakan salah satu tantangan bagi bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan jati diri bangsa dalam bersaing antarbangsa, terutama dalam hal pergaulan remaja. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah memudarnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada kalangan remaja yang sudah sangat mengkhawatirkan. Pada umumnya, para millennial ini beranggapan bahwa jika menggunakan bahasa gaul atau bahasa asing itu sangat modern, daripada menggunakan bahasa Indonesia. Apalagi jika menggunakan bahasa daerah, mereka menganggap bahwa bahasa daerah itu kuno, jadul dan kampungan.
 “Nanti sore kita nongkrong, kuy!”
Literally, gue suka banget sama ketoprak ini.”
“Gue otw teampat lu nih.”
Gabut banget.” tulisnya dalam sebuah status WhatsApp
Baper-an banget sih jadi orang!”
Akhir-akhir ini banyak sekali kita jumpai kalimat-kalimat di atas di berbagai penjuru, baik itu di lingkungan sekitar maupun di media sosial, para remaja atau millenials ini menggunakan bahasa yang jauh dari tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Contohnya, menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing sekaligus. Kalian pasti pernah mendengarnya, kan? Apalagi jika kita melihat di media sosial Instagram yang di dalamnya mayoritas para anak millennial yang dengan bangganya menggunakan bahasa gaul itu. Menurutnya dengan menggunakan bahasa yang gaul seperti itu keren. Padahal dalam kenyataanya, mereka secara tidak sadar sedang membawa Bahasa Indonesia ke arah westernisasi atau kebarat-baratan yang lambat laun akan meningglakan budaya berbahasa dengan cara yang baik dan benar. Mereka rela bahasa daerah dan bahasa nasionalnya itu layu dan mati tergilas dan tergantikan oleh modernitas.
Zaman sekarang ini lagi gentar-gentarnya penggunaan internet yang di dalamnya banyak terdapat informasi. Dan yang bisa mengakses internet itu semua kalangan, termasuk anak kecil yang masih usia balita pun bisa. Peran orangtua pun disini sangat penting  untuk mendampingi anaknya dalam menggunakan internet, karna anak bisa mendengar apa yang diinformasikan pada internet dan pada masa-masa seperti itu otomatis dia akan menirunya. Dikhawatirkan tontonan yang dia lihat menyajikan bahasa yang kurang baik yang nantinya akan dia tiru dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai generasi muda, kita harus bisa memilah-milah hal-hal baru yang kita temukan, pikirkan tentang dampak dari hal tersebut. Memang tidak ada salahnya jika kita belajar bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa lainnya. Karena mengauasai bahaasa asing pun penting. Akan tetapi, akan lebih baik jika kebiasaan remaja-remaja millennial dalam mencampur adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa lain masih dalam porsi yang belum berlebihan, jangan sampai bahasa kebangsaan kita lama-lama akan tergerus dan terlupakan.
Ayo kita utamakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
Bangga berbahasa Indonesia.
 
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jika ditanya ingin nilai berapa, tentu saja saya ingin nilai yang tinggi.
Nilai yang sesuai dengan pengorbanan saya dalam mengerjakan tugas ini adalah 90, kalau 100 kayanya terlalu sempurna. Dalam pengerjaan ini, saya telah rela mengorbankan waktu yang harusnya untuk rebahan sepanjang hari, kali ini saya gunakan untuk mengerjakan tugas Ujian Tengah Semester ini.
Terimakasih untuk penugasannya, Pak.
Ketika semua ini selesai, saya merasa sangat plong.
Saya balik lagi rebahan ya, Pak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESIAPSIAGAAN BENCANA

PENILAIAN RESIKO BENCANA

Jenis dan Karakteristik Ancaman Bencana